Langsung ke konten utama

VITAMIN C


Awal Maret 2020, Indonesia mengalami kasus Virus Corona seperti dialami Negara lainnya. Berbagai cara warga menjaga diri agar tidak tertular Virus Covid-19. Dari menggunakan masker, hand sanitizer (jika tidak memungkinkan untuk cuci tangan menggunakan), meningkatkan daya tahan tubuh dengan mengkonsumsi vitamin C.

Mari mengenal lebih dalam apa itu vitamin C. Berapa yang dibutuhkan oleh tubuh? Apakah aman mengkonsunsi vitamin C dalam jangka panjang?

Ascorbic acid atau vitamin C adalah nutrisi pembentuk kolagen, yaitu zat yang dibutuhkan untuk memperbaiki kulittulang, dan gigi. Vitamin C bisa diperoleh secara alami dari buah dan sayur.
Vitamin C alami bisa diperoleh dari berbagai jenis buah dan sayur, seperti jeruk, stroberi, cabai, brokoli, dan kentang. Meski demikian, tubuh bisa kekurangan vitamin C. Kondisi ini berisiko terjadi pada orang yang sering mengonsumsi minuman beralkohol, perokok, dan pengguna NAPZA.
Kekurangan vitamin C atau skorbut dapat mengakibatkan anemia, gusi berdarah, dan luka menjadi sulit untuk sembuh. Pada kondisi demikian, tubuh membutuhkan asupan vitamin C tambahan, selain dari makanan.
Merek dagang vitamin C: Vitamin C IPI, Vitacimin, Xon-ce, Corbavit, Sankorbin, Ulvice, Holisticare Ester C.

Peringatan Sebelum Mengonsumsi Vitamin C (Asam Askorbat)

  • Hati-hati mengonsumi vitamin C bila memiliki riwayat gagal ginjal, batu ginjal, diabetes, defisiensi enzim G6PD, dan hemokromatosis.
  • Diskusikan dengan dokter sebelum menggunakan vitamin C, terutama bila memiliki alergi pada makanan maupun obat.
  • Pada beberapa orang, vitamin C bentuk minum dapat menyebabkan batu ginjal, terutama bila dikomsumsi lebih dari 2000 mg per hari.
  • Bila akan menjalani tes gula darah atau tes sampel tinja, beri tahu dokter bahwa Anda sedang mengonsumsi vitamin C, sebab kadar vitamin C yang terlalu tinggi dalam tubuh dapat memengaruhi hasil pemeriksaan.

Dosis dan Aturan Pakai Vitamin C (Asam Askorbat)

Dosis vitamin C tergantung kepada usia pasien. Berikut adalah takaran penggunaan vitamin C untuk kekurangan vitamin C (skorbut):

Vitamin C tablet

  • Dewasa: 250 mg per hari, dalam 4 dosis terbagi.
  • Anak-anak: 100 mg per hari, dalam 3 dosis terbagi. Dilanjutkan 100 mg per hari sampai gejala reda (1-3 bulan)

Vitamin C suntik

  • Dewasa: 200 mg per hari.
  • Anak usia 5 bulan – 1 tahun: 50 mg per hari.
  • Anak usia 1 tahun – 11 tahun: 100 mg per hari.
  • Anak usia lebih dari 11 tahun: 200 mg per hari.

Kebutuhan Harian dan Batas Asupan Vitamin C (Asam Askorbat)

Di bawah ini adalah kebutuhan harian vitamin C per hari yang dianjurkan berdasarkan usia dan jenis kelamin. Jumlah asupan ini bisa didapatkan dari makanan, suplemen, atau gabungan dari keduanya.



Khusus bagi perokok, tambahkan 35 mg dari asupan vitamin C harian di atas.
Agar tidak terjadi kelebihan vitamin C, perhatikan batas asupan maksimal vitamin C yang aman berdasarkan usia di bawah ini:

Cara Menggunakan Vitamin C (Asam Askorbat) dengan Benar

Suplemen vitamin dan mineral dikonsumsi untuk melengkapi kebutuhan tubuh akan vitamin dan mineral, terutama ketika asupan vitamin dan mineral dari makanan tidak bisa memenuhi kebutuhan tubuh. Namun, suplemen hanya digunakan sebagai pelengkap kebutuhan nutrisi tubuh, bukan sebagai pengganti nutrisi dari makanan.
Ada beberapa kondisi yang menyebabkan tubuh membutuhkan asupan suplemen, seperti sedang terserang suatu penyakit (misalnya flu), hamil, atau sedang mengonsumsi obat yang dapat mengganggu metabolisme vitamin dan mineral.
Dosis vitamin C diberikan berdasarkan usia, kondisi, dan respons pasien terhadap obat. Vitamin C tablet umumnya dikonsumsi 1-2 kali sehari, bisa dikonsumsi sebelum atau sesudah makan.
Kebutuhan seseorang terhadap vitamin C akan meningkat seiring pertambahan usia. Konsultasikan dengan dokter spesialis gizi mengenai kebutuhan vitamin C harian yang sesuai dengan usia Anda. Guna mencegah efek samping, jangan melebihi dosis yang dianjurkan.
Vitamin C suntik diberikan oleh dokter melalui suntikan ke pembuluh darah, otot, atau di bawah kulit.
Simpan kemasan vitamin C dalam suhu kamar, jauh dari panas dan lembab. Jangan membuka kemasan vitamin C bila tidak hendak dikonsumsi.

Interaksi Vitamin C (Asam Askorbat) dengan Obat Lain

Vitamin C yang digunakan bersamaan dengan obat-obat lain dapat menimbulkan reaksi tertentu, di antaranya:
  • Menurunkan efek obat kemoterapi, obat golongan statin, niacin (vitamin B3), serta warfarin.
  • Menurunkan efektivitas pil KB dan fluphenazine.
  • Menurunkan efektivitas vitamin C jika dikonsumsi dengan aspirin.
  • Meningkatkan risiko keracunan zat besi terhadap jantung, jika dikonsumsi dengan obat deferoxamine.

Efek Samping dan Bahaya Vitamin C (Asam Askorbat)

Jika dikonsumsi dalam takaran yang direkomendasikan, vitamin C sangat jarang menyebabkan efek samping. Sebaliknya, jika dikonsumsi dalam dosis tinggi atau dalam jangka panjang, vitamin C dapat menyebabkan sejumlah efek samping berikut:
  • Perut kembung
  • Sakit perut
  • Diare
  • Mual
  • Muntah
  • Nyeri ulu hati
  • Batu ginjal
Pada kondisi yang jarang terjadi, vitamin C dapat memicu reaksi alergi serius. Segera periksakan diri ke dokter bila muncul ruam di kulit, gatal atau bengkak (terutama di wajah, lidah dan tenggorokan), pusing, serta sesak napas.
Pemeriksaan oleh dokter juga diperlukan bila muncul keluhan nyeri saat buang air kecil atau urine disertai darah setelah mengonsumsi vitamin C dalam dosis tinggi untuk waktu yang lama.

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

OBAT KUMUR TIDAK HANYA UNTUK BAU MULUT

Obat kumur telah lama menjadi teman andalan untuk mencegah bau mulut yang mengganggu rasa percaya diri. Tetapi ternyata selain itu ,  obat kumur  turut   berperan menjaga kesehatan mulut. Obat kumur umumnya adalah cairan antiseptik yang digunakan untuk membersihkan sela-sela gigi, permukaan lidah dan gusi, serta mulut bagian belakang atau kerongkongan. Penggunaan sebagian obat kumur bertujuan untuk mengurangi bau mulut. Sebagian obat kumur lainnya ditujukan untuk fungsi layaknya air liur, yaitu menjaga mulut tetap lembap dan menetralkan zat asam. Wabah Covid-19 sampe detik ini masih terjadi di beberapa Negara, termasuk Indonesia. Salah satu gejala awal Covid-19 adalah sakit tenggorokan. Bagaimana cara kita menjaga rongga mulut kita agar tetap bersih? Kita akan membuat mouthwash atau obat kumur sendiri dengan campuran Oralit dan Madu (Clover Honey)

SEHAT VS SAKIT

Setiap kali kita bercermin setiap kali pula kita melihat perbedaan pada fisik kita. Dengan bertambahnya usia, kita mulai membandingkan keadaan fisik kita saat ini dengan sebelumnya. Rambut mulai rontok dan beruban, kulit mulai keriput dan kering bahkan berjerawat, berat badan bertambah, serta perubahan fisik yang kita rasakan, misalnya mudah capek, mudah terserang penyakit, dan sering stress. Untuk mempertahankan kondisi dalam keadaan sehat dibutuhkan keseimbangan dari : 1. Gizi yang cukup Untuk bisa mengkonsumsi 4 sehat 5 sempurna dalam makanan sehari-hari sangatlah sulit, oleh sebab itu dibutuhkan food suplement (Dynamic Trio). Jadi food suplement berfungsi agar tubuh tidak mudah sakit. 2. Istirahat yang cukup Walaupun sudah menjaga kecukupan gizi yang baik, tapi tetap diutuhkan istirahat yang cukup, jika tidak, tubuh pun akan mengalami sakit. 3. Metal, rohani, dan sosial yang seimbang Karena manusia bukanlah makhluk yang individualis, dibutuhkan kehidupa